Ku Hamili Tante Seksiku

Salam manis kawan. Perkenalkan nama saya yudi ini merupakan cerita tentang tante saya yang bernama Wina, Saya aktif melakukan aktivitas seksual saya sewatku berumur 19 tahun. Teman saya memberitahu saya bagaimana cara bermasturbasi dan saya melakukannya dan saya juga menikmatinya. Saya ingin mulai melakukan hubungan seks tapi tidak mendapatkan kesempatan yang pas di karenakan saya kuliah. Saya Kuliah di kota M. Saya tidak menyewa kosan ataupun tempat tinggal yang mahal tetapi saya memutuskan untuk tinggal di rumah tante Wina yang kebetulan ada di kota M walaupun lokasi kampus agak jauh dari rumah tante Wina. Sugi suami tante Wina adalah seorang pengusaha terhebat di Kota M. Tanteku sangat cantik dan masih bohai. dengan tinggi 168 cm dan berat 55 serta buah dada yang keras dan besar. Dari hari pertama saya sudah mulai berhayal dan bermasturbasi tentang dirinya. Umur tante Wina Masih 30 dia mempunyai 2 orang anak, Helvi yang berusia 9 tahun dan Dinda Berusia 6 Tahun. saya menempati kamar paling atas yang kosong. Setelah dua minggu saya menjadi lebih akrab dengan tante Wina, Pikiran yang kotor sudah mulai mnghinga di kepalaku ketika saya berdekatan dengan tante Wina.

Tingkah laku tante Wina juga sangat ramah dengan saya. Tante Wina juga sudah mulai sering mengajakku pergi ke mall, makan dan nonton dengan memakai mobilnya. Tante Wina tidak pernah ragu untuk membeli pakaian dalamnya di saat saya menemaninya. Saya baru tahu jika tante Wina gemar memakai pakaian dalam yang seksi. Saya sering memuji tante dengan usianya yang terlihat masih muda. Suatu hari saya tidak ada mata kuliah jadi saya memutuskan untuk tinggal di rumah. Sekitar jam 2 siang ada film yang sering saya nonton, jadi saya pergi ke bawah untuk menonton. Ternyata tante Wina sedang menyiram tanaman di taman belakang dengan memakai kaos yang longgar tanpa lengan dan celana yang pendek ditutupi oleh kaos tersebut sehingga membuat penis saya seperti mau meletus. Saya memutuskan untuk mendapatkan pada hari itu juga.

Ketika tante Wina selesai menyiram tanamannya, tante Wina langsung duduk di samping saya. Tiba – Tiba listrik mati. Jadi kami memulai ngobrol tentang perkawinannya yang dulu sampai sekarang. Saya perlahan membalikkan pembicaraan dan berkata “tante cantik sekali”. Saat itu tante Wina kaget dan melihat saya bahkan tante Wina melihat celana yang saya pakai. Saya yakin tante Wina sedang melihat penisku yang sudah mau meletus. Saya berkata lagi kepada tante ” Tante Wina seperti kakaknya Helvi bukan ibundanya”.

“kamu suka bercanda saja deh, yud”.

“Sumpah tan, Apalagi Tante Wina pakai baju model beginian lebih muda lagi”.

Saat itu tante Wina hanya tersenyum manis. Saya bertanya kembali.

“Apakah ante hanya dapat memakainya di saat sekarang tanpa ada mas Sugi?” Tante Wina menilak menjawab. Saya terus memaksanya dan akhirnya tante Wina berkata “oke”. Kemaluanku semakin ingin meletus dari gua kecil yang sudah lama terpendam. “tapi kamu jangan macam – macam ya, yud” kata tante Wina.

“Saya Janji tante tidak macam – macam.” Setelah itu dia langsung masuk kekamarnya dan saya mulai memegang penis saya. Ketika Tante Wina keluar saya langsung terkejut.

Tante Wina terlihat sangat muda dan seksi. Tante wina berkata sambil tersenyum “Kamu sudah melanggar janjimu, yud.” Saya hanya bisa tersenyum. Buah dadanya kelihatan ketat dari BHnya, putingnya terlihat tercetak di sana. Saya mendekati Tante Wina dan berkata “Tante Wina, Saya pingin cium tante nih”. Tetapi tante Wina Menolak saya.

Saya tidak mau terburu – buru, Saya langsung memegang pinggangnya dan memulai menciumnya dari belakang terkadang memulai untuk mencium bibirnya tapi tante Wina berusaha untuk melakukan perlawanan tetapi beberapa saat kemudian tante Wina berhenti mencoba. Saya merasakan adanya nafas tante Wina sudah mulai tidak teratur. Saya mulai meremas pantatnya dan tante Wina mulai mengangkat roknya ke atas serta mengambil tangan saya untuk memasukkan ke dalam celana dalamnya dari belakang dan meremas pantanya dengan sangat keras.

Saya merasa tante Wina sudah mulai merasa luluh. Saya terus menciuminya dan mulai meremas kedua pulau kelapa tante Wina yang sangat besar. Saya mengankat tante Wina ke Sofa. Setalah 10 menit kami saling berciuman dan saling meraba – raba satu sama lain, tante Wina mengambil tanganku dan mengarahkannya ke baju tante Wina untuk melepaskan bajunya. Tanpa basa basi saya mulai melepaskan baju tante Wina.

“Payudara tante Wina gede amat ya. Yudi suka sama payudara tante yang bulat”. Kataku sambil mengelus – elus payudara tante Wina.

“jangan di lihat saja sayang. Dijilat dan di sedot – sedot putingnya tante.” Tutur tante Wina.

Saya langsung mulai saja dengan menjilat bagian luar payudara tante Wina yang sebelah kiri. Sedangkan tangan kiriku meremas – remas payudara tante Wina yang di sebelah kanan.

advertisement

“aaaahhfff.. hhefff.. aaaahhhffff..” desahan kecil sudah terdengar dari suara tante Wina ketika pulau kelapanya ku sedot putingnya dan kujilati dengan lembut.

Secara bergantian payudara tante Wina kujilat dan ku sedot putingnya. Puting tante Wina tidak seperti wanita biasanya, meski sudah berumur 30 dan beranak 2, puting tante Wina masih kemerah – merah coklat. Tanpa saya sadari tangan tante Wina meremas penis saya yang sudah mengencang dan sudah siap untuk bertempur. Saat tante Wina menaikkan pinggulnya saya melihat CD milik tante sudah mulai membasah. Saya mencium CD tanteku tepat di atas kemaluannya dan mulai memainkan kemaluannya. Dengan tergesa – gesa saya membuka CD tante Wina dan terlihatlah pandangan yang sangat super indah olehku.

Lubang kemaluan tante Wina sangat bersih dan sangat terawat hingga garis di lubang kemaluan tante wina terlihat sangat jelas.

“Yud, Penis kamu gede banget.” Kata tante Wina yang terkejut melihat batang penisku yang sudah hampir menancap ke vagina tante Wina.

“Ahhh… Masa sih tante?” tanyaku sambil tidak percaya.

“Iya Yud, lebih besar punya kamu daripada punya mas Sugi”. Kata tante Wina.

Tante Wina dengan kedua tangannya meremas dan mengocok kemaluanku.

Tidak lama kemudian tante Wina pun jongkok sambil tersenyum dan mendekatkan wajahnya yang mulus lalu mengeluarkan lidahnya.

“uuhhmmmm…. aaahhhkkk.. Enak tante”. Kataku ketika lidahnya tante Wina menyentuh ke kepala penisku.

Tante Wina menjilati penisku mulai dari pangkat sampai ke ujung kepala penisku dan kedua bijiku di sedot. Saya hanya bisa memejamkan mataku sambil mendesah karena memperoleh perlakuan yang tidak biasanya.

Setelah sepuluh menit, saya merasa adanya kehangatan yang luar biasa. Saya mencoba untuk membuka mata saya dan ternyata penisku sudah setengah masuk ke mulut tante Wina. Penisku merasakan geli karena menyentuh ke ujung mulut tante Wina.

“Akkhhhh… lanjut tante. Ahhhkkkk.. Wouuu….” kataku.

Lidah tante Wina menjilat bagaikan ular yang sangat lincah. Dengan cepat dan sungguh liar tante Wina mengocok batang penisku di dalam mulut tanteku. Akhirnya saya sudah tidak tahan lagi dan.. ” Crott.. Crotttt… Crot.. Crot.” Air Spermaku kusemprotkan di dalam mulut tante Wina. Setelah itu tante Wina langsung berbaring di sofa dan membuka kedua kakinya.

“Sayang, sekarang giliran kamu jilatin punya tante donk”. Kata tante Wina sambil menunjukkan ke arah vaginanya.

Dengan cepat saya menghampiri vagina tante Wina dan ku keluarkan lidahku.

advertisement

“ahhh… Damn… ahhhkkk… Fuck yud.. hisap itilnya sayang!!!” tanteku hanya panik saat terjilat vagina dan klitorisnya.

“Masukin penismu sayang, Tante udah tidak tahan sayang”. Tante Wina memaksa.

Saya pun perlahan bangun dan merubah posisi tubuh tante Wina. Saya membuka lebar paha tante Wina. Tangan tante Wina menggengam penisku dan mengarahkan saya ke arah vagina tanteku yang sudah basah. Tak lama kemudian.. Masuklah torpedo besar ini ke vagina tanteku. Terasa olehku vagina tanteku menjepit penisku yang besar ini.

“ohhh…” terkaget tante Wina sewaktu penisku masuk ke vaginanya.

“ahhkkk…” goyang lagi sayang.. Ahhkkkkhhh… Ahhhkkk…”

Saya tidak mendengarkan tante Wina. Goyanganku tetap stabil.

“Yud.. Ahhkkk.. Ahhkkk… lebih kenceng goyangannya sayang.” kata tanteku.

Dengan ketidak sabarnya saya memulai goyangan yang sangat kencang. Tanteku mulai mengimbangi gerakan dan goyangannya.

Ku angkat tubuh tanteku dan mengganti posisi dengan doggy style.

“Ahhhkkk… herfff… Ahhhkkkk… Yud penis mu terasa banget di dalam.” kata tante Wina.

Sudah Hampir 15 menit saya mengganti ke posisi semula. Stamina tante Wina masih mengimbangi saya dan masih seperti wanita yang berusia 20 Tahunan.

“Ooohhh… Yud.. Tante kayaknya mau keluar. Ahhkkkk.. Aaahhkk…” Bisik Tante Wina di telingaku.

“Terus Yud.. Lebih kencang lagi. Ahhhkkk… Ahhhkkkk…” Desahnya lebih juat.

Beberapa saat kemudian saya melihat tubuh tanteku sudah mulai melemah dan saya juga keluar tanpa mengeluarkan penisku dari vagina tante Wina.

Tante Wina memelukku sambil berbisik lembut “Yud, enak sekali. Kamu hebat sayang”.

Disaat saya mengeluarkan penisku, tante Wina mengelus payudaraku dan membuatku merasa terangsang kembali. Saya kembali memasukkan batang penisku ke dalam vagina tante Wina. Dengan cepat tanteku menggoyangkan pantatnya serasa ada cairan yang menghambat di kepala penisku. Perasaanku merasa bahwa tante Wina mencapai orgasme lagi.

“Tante keluar lagi sayang. Kamu sangat hebat”.

advertisement

Saya pun kembali memasukan penisku. Dengan tidak sabar lagi saya melakukan goncangan yang sangat kuat dan nafas kami berdua sangat kencang dan cepat. Saya merasa akan keluar dan tidak tahan lagi dan tangan tante Wina menahan penisku dan akhirnya kusemburkan spermaku di dalam vagina tanteku. “Crot.. Crot.. Crott. Tanteku juga kelihatan mencapai orgasme ketiga kalinya. Tubuh tante Wina lemas seketika.

Kami berdua kembali kekamar dan ku peluk tante Wina dengan erat. Tertidurlah kami beberapa jam kemudian. Sampai tante Wina terbangun dan Tante Wina mengajakku mandi bareng di kamar mandi dan kamipun melakukannya kembali.

Semenjak itu kami melakukan persetubuhan ini setiap hari di saat siang ataupun di saat rumah sedang sepi. Setiap malam tante Wina selalu tidur di kamarku di karenakan mas Sugi sering pergi keluar kota. Sebulan kemudian tante Wina berkata “Selamat Yud, kamu akan menjadi seorang ayah”. Selama kehamilan tanteku kami semakin bergairah dalam melakukan seks sampai di bulan ketujuh kami masih berhubungan badab. Akhirnya tante Wina melahirkan seorang bayi laki – laki yang di beri nama martin.

Selama 6 tahun aku tinggal di rumah tante Wina, Tante Wina telah melahirkan 3 orang anak yang semuanya hasil perbuatanku.