Perkenalkan aku adalah Agus dari kecil aku lebih sering di titipkan ke tetangga, orang tua ku lebih sering bekerja… Kata ibuku
waktu kecil aku gendut dan sering di tawari untuk dititipkan di rumah tetangga ku. Dan itu berlangsung sampai aku sd kelas 5.
Masih ingat sampai sekarang di memori otak ku… Aku sering di kasih
nenen oleh ibu-ibu bahkan mbak yang menjagaku, karena setiap aku sebelum
tidur siang selalu rewel dan untuk membuat aku tidur, hanya nenen yang
bisa membuat aku tertidur, gak peduli sih nenen mereka yang besar atau
kecil, yang ada ASInya ataupun gak ada. Dan itu terjadi sampai aku kelas
5.
Setelah kelas 5, aku berhenti di titipkan di rumah tetangga karena
ibuku sudah sering diam di rumah. Tapi kebiasaan aku untuk netek sebelum
tidur masih belum bisa dihilangkan, saat itu aku masih dibilang
beruntung karena ibu dari tetangga masih mau memberikan nenen nya untuk
aku kenyot sampai aku kelas 2 smp.
Semenjak di smp aku mengenal namanya mafsu birahi dan coli dari teman sebayaku, sampai akhirnya…
“mami… Aku boleh nanya gak?” mami adalah panggilan ku kepada ibu
tetangga, semenjak aku kecil mami ini tinggal sendiri, entah kemana
suami dan anaknya. Perawakan mami ini agak gemuk, ukuran payudara
sekitar 38C yang pasti itu ukuran jumbo, warna kulit agak cokelat,
pantatnya besar dan yang paling Aku suka sama mami ini, dia sangat
pengertian, apapun yang aku mau sejak kecil selalu dikasih oleh beliau,
sama seperti aku masih menginginkan nenen, dari semua tetanggaki hanya
beliau yang masih suka memberikan nenennya walaupun aku sudah beranjak
kelas 2 smp.
“boleh dong, sini duduk samping mami… Kamu sekarang sibuk sekolah
dan jarang minta nenen lagi sama mami” mami menyuruhku duduk di
sampingnya sambil mengeluarkan nenennya yang gede.
“aku langsung duduk di samping mami dan merendahkan kepalaku untuk
menggapai nenennya yang sudah keluar dan kujilatin dengan perlahan.
“sssshhhhhh Agus pelan-pelan nak” mami meracau sambil tangan kirinya meraba lehernya dengan gerakan erotis.
Aku yang sudah tau apa itu nafsu dan melampiaskan nafsu, akhirnya
terus menjilat dan menggigit puting mami yang sudah mengeras. Perlahan
tanganku mulai meraba nenen mami yang masih tertutup baju dan meremas
lembut.
Selama ini aku gak berani meremas, walaupun sudah banyak nenen tetangga
yang aku kenyot putingnya… Dan berbagai warna puting sudah aku lihat,
tapi hanya nenen mami yang besar dan membuat aku nafsu.
“kamu kok tambah pintar sih Agus? Sudah berani meremas nenen
mami…ayo belajar dari mana kamu?” Tangan mami mulai mengusap rambutku.
“Gak kok mi… Aku belajar dari teman aku, katanya kalau netek itu
enak sambil ngeremas yang satunya… makanya aku pingin coba, mami gak
marah kan?” Jawabku dengan takut.
“Ngapain mami marah? ya udah kamu lanjut remas nya ya… mami juga
sambil nikmatin kok” Mami tersenyum, dan aku mulai menyedot puting susu
mami. secara gak sadar kelamin ku menanjak naik. mami yang masih asik
terpejam merasakan sedotan dari mulutku, perlahan tangannya mulai meraba
memeknya sendiri.
“Aghhhhh…. Ughhhhhh… terus Gus, gigit puting mami pelan2 nak,
enak banget….! Sssshhhhhh….”Mami mulai meracau gak jelas. tiba-tiba
mata mami kaget ngeliat kelamin ku yang dari tadi sudah berdiri tegak.
“Lah Gus, kamu kok ngaceng?” Mami merasa aneh, karena selama ini aku netek gak pernah sekalipun kontol ku ngaceng.
“Gak tau mi… kok bisa ya?” Aku memang udah tau kenapa bisa
ngaceng, karena sekarang aku netek bukan karena kebutuhan, tapi untuk
melampiaskan nafsuku juga.
“Hemmm… mami baru sadar kamu bukan anak kecil yang dulu, bukan
anak kecil yang sering di titipkan ke rumah mami, sekarang kamu udah
dewasa” Mami mulai terdiam dan fokus melihat kelaminku yang lumayan
besar untuk ukuran anak Smp.
“Terus sekarang kamu udah pernah coli? udah pernah belum ada cairan kental keluar dari kelamin mu?” Lanjut mami penasaran.
“Belum mi, aku cuma baru dengar dari teman-teman aku aja, belum
pernah ngerasain mi, tolong mi buat aku keluar cairan seperti yang mami
bilang, aku pingin tau rasanya gimana?”
advertisement
” Ya udah, tapi kamu janji jangan bilang siapa-siapa ya… mami
bikin kamu belajar tentang sex…!” Perlahan tangan mami meraba
kontolku, di usapnya pelan-pelan lalu dibuka nya celana boxerku…
“Gede juga, untuk umur kamu… mungkin saat sma bakalan lebih gede
lagi nih Gus” mami terpana melihat kontolku yang lumayan besar.
“Emang bakalan nambah besar lagi mi? yah…. aku harus beli sempak
lagi dong, biar nanti kalau kontol ku nambah besar, gak bakalan sesak”
“Tenang, bakalan mami beliin sempak sebanyak yang kamu mau, udah
ah… jangan ngobrol mulu, sini mami bikin kamu keluar…” Perlahan mami
beranjak dari tempat duduknya, dan mau gak mau nenen yang dari tadi
aku kenyot hilang.
“Kamu diam aja ya, nikmatin aja…” Perlahan mami duduk tepat di
antara kedua kaki ku, rambutnya yang panjang dia ikat, tangannya
menggenggam kontol ku dan perlahan lidahnya dia mainkan di sela atas
kepala kontolku…
“Mami…. Ge….li….. Mami…..” Aku mendadak geli, setelah lidah mami bermain di lubang kencingku.
Lidah mami terus menjilati kepala kontolku selayaknya dia sedang
makan ice cream…. perlahan dia kenyot kepala kontolku, lalu memasukan
sedikit demi sedikit kedalam mulutnya….
“Ughhhhhh mami…. enak kaliiiii….” Aku terus merasakan
kenikmatan yang aneh, kenikmatan yang pertama kali aku rasakan…!
Lalu mami mulai menaikan kepalanya pelan-pelan…. di lepasnya kontolku sesaat dan melihat wajahku
“Selama ini mami menaruh keinginan untuk nyicipin kontolmu ini, dan
berhubung kamu masih polos maka mami tahan dulu tapi sekarang kamu sudah
tau, ijinkan mami buat
kamu dewasa malam ini” Wajah mami penuh dengan nafsu dan baru kali
ini aku ngeliat mami yang benar-benar berbeda dengan mami yang aku kenal
sejak kecil.
“Silahkan mami, ajarin aku mi… aku pingin jadi lebih dewasa dari
pada teman-temanku yang lain” Aku yang kepalang tanggung nikmat, balik
memohon ke mami.
Kepala mami kembali menunduk dan mulai menjilati biji kontolku dengan
lembut, dengan telaten dia menjilatin bijiku, bosan dengan bijiku lidah
mami kembali ke batangku di jilatnya batangku dari bawah ke atas dengan
pelan, sampai di kepala kontolku dengan gerakan cepat mulut mami
langsung melahap habis kontolku… aku hanya bisa pasrah.
“Hmmmpppp….Kamu mau yang lebih nikmat?” Sambil mengulum kontolku mami bertanya.
“Mmm…aaaa…uuuuu Mi….” Aku benar-benar nafsu sekarang, apalagi
mami langsung berdiri dibukanya perlahan baju yang dia pakai, sambil
menggoyangkan sedikit badannya yang benar-benar seksi dimataku saat itu.
Gak tahan sama mami yang lagi berdiri aku juga ikut membuka baju… mami cuma tersenyum melihat tingkahku.
kami berdua duduk lagi tanpa satu helai benangpun dari tubuh kami. lalu
aku disuruh berbaring dan mami kembali mengambil kontolku yang sudah
berdiri tegak. dikulumnya kontolku dengan perlahan… sambil tangannya
memainkan bijiku…. sedangkan tangan satunya sibuk dengan memeknya
sendiri….
“Aghhhhh mami…. Enak…. Terus mi….” Aku meracau tanpa sadar, yang
jelas keinginanku saat ini aku pingin tau rasanya keluar cairan kental
yang mami maksud.
advertisement
Telaten, pelan dan pasti…. itu yang sedang mami lakukan sama
kontolku… hampir setengah jam, mulut mami terus memberikan service ke
kontolku… aku hanya bisa meracau gak jelas…
“Mami…. Enak…mi…. Aduh… aku mau kencing mi….” Mendadak aku merasakan seperti ada yang mau keluar dari kontolku.
“Keluarin aja… Hmmmpppp….” Mami menjawab sambil terus mengulum kontolku, dan kepalanya naik turun dengan cepat.
“Aghhhhhh aku pipis mi….”
“Iya, pipis kamu enak, kental dan banyak banget” mami membuka mulutnya
dan terlihat ada carian kental di dalam mulutnya. dan dengan pelan mami
menelannya.
“Itu namanya Peju atau air mani gus….” mami memberitahukan apa yang aku lihat. mami lalu duduk di sampingku….
“Coba Gus, kamu duduk seperti mami tadi, dan jilatin memek mami ya… mami ajarin gimana caranya puasin wanita”
Aku langsung duduk di posisi sama persis yang mami lakuin tadi.
“Ini namanya memek coba kamu jilat pelan-pelan” Mami menuntunku buat jilatin memeknya yang tembem dan bulu sangat tipis.
“Jilat pelan-pelan Gus… iyaa…disitu gus….” Mami kembali meracau
gak jelas sambil kedua tangannya meremas nenen nya sendiri.
Aku menjilatin memek mami pelan-pelan, kurasakan hangat dan sedikit
asin di lidahku, tanpa aku peduli aku jilatin dan sedikit aku kenyot
bagian itil mami…
“Ah…. enak banget, kok kamu tau itu yang paling enak sih gus…..” Mami menjambak rambutku saat aku kenyot itil mami.
“Insting mi…. Insting…” Jawabku dalam hati. aku melepas mulutku
dari memek mami dan mulai menjilatin selangkangan mami lalu beralih ke
paha mami.
“Jangan dilepas dong sayang… jilatin lagi memek mami…!” Mami berkata
lembut sambil membelai kepalaku lalu menuntun ke arah memeknya lagi.
“Puasin mami dulu di bagian ini, nanti lanjut yang paling asik…” Aku
menurut apa kata mami, aku kembali menjilatin memek mami, kubuka sedikit
memek mami, warna merah muda dan ada daerah dimana dinding-dinging
memek mami bergerak maju dan mundur. Aku yang penasaran langsung
menyambari dan lidahku menulusuri daerah dalam memek mami.
“Aaaagggghhhhhh….. Ennnaaaakkkk…. terus sayang sodok memek mami pake
lidah kamu” mami menahan kepalaku sampai aku hampir kehabisan nafas
lalu dengan paksa aku menarik kepalaku kebelakang.
“hahhhhhhh…hhhhhhh….” Gila ini mami, mau buat aku mati kehabisan nafas apa? kataku dalam hati.
“Sini sayang… Sekarang jilatin itil mami lalu jadi kamu sambil sodok memek mami…” Kembali aku menurut apa yang mami katakan.
advertisement
Aku terus menerus melakukan apa yang mami mau… sampai dia….
“Aghhhhhhh… aku keluar….. ughhhhhhhhh….” Mami akhirnya orgasme… ya orgasme pertama kalinya karena bocah Smp yang polos.
Mami langsung lemas… saat mami orgasme sebenarnya ada cairan hangat yang masuk kedalam mulutku dan aku langsung menelannya.
“Sini duduk peluk mami…” Aku langsung duduk dan memeluk mami.
“Udah jam segini kamu pulang… bilang ke ibu kamu, udah tidur siang
dirumah mami… makasih ya Gus, kamu sudah bisa bikin mami orgasme,
nanti kamu bakalan mami buat lebih nikmat dari pada sekarang.
“Iya mi…” Aku peluk mami sambil memainkan puting nya.
Tanpa kami sadar dari pojok sana terlihat seseorang yang ternyata melihat kelakuan kami berdua sambil memegang HANDPHONE….!!!