Namaku Uki Setiawan, masih sekolah dijurusan menengah pertama, dan aku
anak tunggal dari pasangan yang hidupnya sederhana saja, bapakku bernama
bambang atmojo 48 tahun, supir ekspedisi yang pulangnya 2minggu
sekali dan hanya beristirahat 2 hari dirumah, jadi dalam 2minggu bapakku
lebih banyak berada diluar daripada dirumah dan tentunya membuat ibukku
kesepian karena ditinggal kerja sama ayah.
Sedangkan ibukku bernama Yanti setya ningrum 38 tahun, dan ibukku ini seorang pengajar di taman kanak2.
Oh ya ciri ciri bapakku bertinggi 160 dengan perut buncit, warna
kulit sawo matang, sedangkan ibukku bertinggi 155 cm, tidak kurus tidak
gemuk ya biasa biasa saja, dan ibukku ini berkulit kuning langsat serta
rambut hitam lurus sepunggung, dan tentunya ibukku ini orangnya lumayan
cantik, kata para tetangga sih juga begitu, karena aku sering mendengar
para tetangga kususnya para bapak bapak atau anak laki laki yang lagi
ngomongin tentang ibukku dan aku sebenarnya seneng kalo ibukku dipuji
puji tapi aku juga marah karena mereka sering ngomongin kalo ibukku
wanita kesepian yang butuh kehangatan, tapi semarah marahnya aku sama
mereka mereka itu, aku hanya bisa memendamnya saja, lagian mana berani
sih aku mendamprat mereka, sedangkan aku saja cuma anak ingusan.
kembali ke topik.
Saat ini aku begitu membenci ibukku, kenapa aku bisa membenci
ibukku, nah begini ceritanya. kejadiannya baru saja, (bapak sudah balik
kerja kemarin) dan saat ini aku tak sengaja melihat ibukku bermesraan
sama laki laki tetanggaku dirumah dan laki laki itu yakni mas Herman
namanya, yang baru berumur 20 tahun dan mas Herman ini sangat kekar dan
tinggi, dan tinggi mas Herman ini kira kira 180 cm, cocok jadi pemain
basket maupun pemain voli maupun jadi tentara pasti Herman bisa masuk
dengan mudah, tapi sayangnya Mas herman ini kerjaannya luntang lantung,
dan sukanya cuma kelayapan serta hobi minuman minuman keras dan aku tau
karena aku sering mergoki mas Herman lagi minum minum bersama teman
temannya.
kembali ke soal ibukku, ya hari ini aku sekitar jam 12
siang, aku pulang cepat karena jam kosong, dan biasanya aku pulang
sekolah jam 13:30, saat sudah sampe dirumah tepatnya mau membuka pintu
depan, aku mendengar ibuk ngobrol sama laki laki, dan aku yakin itu
bukan ayahku, karena bapakku sudah kembali bekerja, dan ibuk sampe
cekikikan gitu yang jelas membuatku jadi penasaran, siapa sih yang
diajak ngobrol sama ibuk sampe sampe ibuk cekikikan begitu, karena aku
belum pernah ibuk ngobrol sama ayah sampe cekikikan begitu, Lalu aku
intip lewat jendela dan betapa terkejutnya aku saat melihat ibukku
berduaan sama mas herman, mana posisi ibuk dipangku sama mas herman
lagi, dan kulihat ibuk begitu mungil dipangkuan mas Herman, dan posisi
ibuk serta mas Herman berhadap hadapan dan yang lebih membuatku
terkejut lagi ibuk saat itu memakai tangtop serta rok pendek mungkin
panjangnya hanya setengah paha, karena aku bisa melihat paha ibukku
terlihat malahan hampir terlihat seluruhnya. padahal biasanya ibuk
dirumah selalu make jilbab meski tak selalu bergamis sih, kadang kadang
ibu memakai kaos panjang atau kemeja panjang dan kalo bawahannya rok
maupun celana panjang, dan selama ini aku tak pernah melihat ibukku
memakai rok pendek dan baru kali ini aku melihatnya membuatku kaget tak
percaya dan yang buat aku terkejut dan kaget lagi, kulihat ibukku serta
mas herman ngobrol diselingi dengan ciuman bibir, mana tangan mas
Herman ngeremas susu ibuk juga dan parahnya ibuk malah menaikan
tangtopnya membuat payudara besarnya tersembul keluar, dan mas herman
pun langsung menyusu ke ibukku.
” Yanti tetekmu gede tapi sayang nggak ada susunya ” Ucap mas
Herman disela menenen ke ibukku, dan aku yang mendengarnya jadi kaget,
karena Mas Herman memanggil ibukku hanya pake namanya saja, bukankah itu
lancang, kan biasanya Mas Herman memanggil ibukku dengan sebutan bulek
kenapa mas Herman manggil ibukku hanya pake nama saja.
advertisement
” Kan Yanti belum punya bayi lagi, jadi tetek Yanti tak
bersusu Bang Herman ” Jawab ibukku sambil mengelus rambut mas Herman
yang masih menetek dipayudaranya, dan aku yang mendengar jawaban ibuk
begitu terkejut, karena ibukku tak marah ke Mas Herman yang telah
lancang memanggil pake namanya saja, malahan sekarang ibuk memanggil mas
Herman dengan sebutan Bang, padahal dulu dulu saja pake Herman saja,
kenapa jadi kebalik gini sih, dan seharusnya ibuk marah karena dah di
lancangin sama Mas Herman yang sepantasnya jadi anaknya itu, aku benar
benar dibuat heran karenanya.
” Aku pengen hamili kamu Yanti, biar tetekmu ini bersusu ” Ucap Mas Herman yang masih asik menetek ke ibukku.
” sssshhhh ahhh, Mungkin Yanti dah hamil ahhhhh olehmu bang, kan
ahhh abang seminggu ini dah ngentot Yanti terus menerus bang ” Ucap
ibuk diselingi desahannya, mungkin ibuk lagi kenikmatan saat tetek ibuk
dinenen sama bang Herman, tapi yang membuatku terkejut yakni ibuk
ternyata sudah dientot sama bang Herman seminggu ini, kenapa aku tak
tau, la dimana ibuk serta bang Herman bersetubuh, oh aku jadi ingat
seminggu ini ibuk sering keluar, dan ngakunya ngurus ini itu, eh
ternyata lagi ngentot sama mas herman, ah sial. Kulihat mas Herman masih
menetek ke ibuk, lalu kulihat bang herman menyupangi payudara ibukku.
” Ya semoga kamu hamil ya Yanti ” Ucap Mas Herman lalu kembali menyupangi payudara ibuk
” Iya bang, semoga Yanti hamil bang, ahhh abang jangan
dimerahin, ntar ketauan suami Yanti bang ” larang ibuk dengan suara
manja, tapi larangan ibuk tak membuat mas Herman menyudahi menyupangi
payudara ibuk, dan terbukti sudah banyak cupangan cupangan dipayudara
ibuk.
” kan suamimu yang punya titit mungil itu baru berangkat,
jadi aman deh, ya sudah sepong kontolku dulu tapi sebelumnya telanjang
gih, aku mau lihat tubuh bugilmu Yanti ” Suruh mas herman, dan kulihat
ibukku beringsut dari pangkuan mas herman lalu berdiri, kemudian tanpa
ada malu sedikitpun ke mas herman, ibukku melepas tangtopnya membuat
tubuh ibukku kini telanjang karena ibukku tak memakai bh, lalu ibukku
kemudian melepas roknya dan yang membuatku kaget ternyata ibukku tak
memakai cd, membuat bokong ibuk terlihat, tapi sayang aku tak bisa
melihat memek ibuk karena posisiku dibelakang ibuk.
” Yanti yanti dulu kamu alim, selalu tertutup eh sekarang
seneng pake rok mini, baju mini malahan sekarang malah telanjang didepan
laki laki lain, dasar ibuk ibuk juga sang guru binal kamu yanti, sudah
seperti pelacur saja sekarang kamu Yanti Yanti, mana memekmu tak
berjembut lagi kayak abg saja padahal dah ibuk ibuk, Yanti yanti
ternyata gampang ya membuatmu takluk dan tunduk padaku ” Ucap mas
herman melecehkan ibuk, merendahkan ibuk serendah rendahnya, membuat
kupingku terasa panas. dan kulihat mas Herman berdiri sambil melepas
celananya dan tuing kontol super besar juga panjang milik mas Herman
mencuat keluar menampar muka ibuk yang saat ini sudah jongkok dibawah
mas Herman, gila gila kontol mas Herman sangat gede, bila dibanding
punyaku setengahnya saja tak nyampe, emang luar biasa itu kontol.
advertisement
” Yanti bisa begini gara gara kontolmu ini bang, kontolmu bikin
Yanti jadi binal dan nakal bang dan Yanti senang kok jadi pelacurnya
abang tapi cuma pelacurnya abang seorang” Ucap ibukku yang tak terdengar
marah saat dilecehkan sama bang Herman, malahan ibuk sendiri mengatakan
kalo dirinya seorang pelacur, pelacurnya mas Herman yang brengsek itu.
Ah sial kenapa ibuk jadi begini, sial sial.
Dan saat ibuk mau ngemut kontol super besar bang Herman, akupun
keluar dari persembunyianku dan menuju pintu depan, lalu aku mengetok
pintu dan memanggil ibukku.
” Tok tok ibuk ibuk, Uki pulang ” teriak ku dan dipastikan ibuk tak jadi menyepong kontol mas herman.
” Ya Uki tunggu sebentar ” teriak ibukku dari dalam dan aku
yakin ibuk serta mas Herman kaget mengetahui aku sudah pulang dan aku
yakin mereka lagi tergesa gesa memakai pakeannya.
Setelah menunggu beberapa saat kulihat pintu terbuka, dan ternyata mas Herman yang keluar.
” Dah pulang lo, dasar pengganggu ” Umpat mas Herman sambil berlalu menjauhiku dan pulang kerumahnya.
Setelah mas herman pulang dan aku masuk kerumah, dan
mendapati ibuk lagi nonton tv dan anehnya ibuk sudah berganti pakean
seperti yang ibuk pakai selama ini, dan saat ini ibuk memakai gamis
serta tak lupa memakai jilbabnya.
advertisement
” Eh kok dah pulang nak ” kata ibuk setelah mengetahui aku sudah pulang.
” Ya buk ” jawabku singkat, dan aku benar benar sangat
membenci ibukku sekarang, siapa yang tak benci melihat ibuknya
selingkuh, dan ibuk sudah menghianati bapak yang sudah bekerja keras
menghidupi keluarga, dan bukan itu saja, ibuk selalu menasehatiku dan
melarangku pacaran fokus dulu buat sekolah, dan tak hanya itu aku kira
ibuk wanita alim sealim caranya berbusana dan juga tutur katanya yang
tak henti hentinya menyuruhku tuk beribadah, eh malah dianya main serong
mana sama brondong yang tak jelas begitu.
” Ganti baju, lalu makan, setelah itu sembahyang ” kata ibuk lagi
tanpa melihatku, dan pandanganya juga bukan kearah tv melainkan
dismartphone nya. oh ya ibuk memiliki smartphonnya baru 2 bulan ini,
sedangkan aku sudah punya setahun lalu, sebenarnya ibuk bisa saja
memiliki smartphone sejak lama, tapi kata ibuk dulu sih buat apa mending
hp jadul, tapi entah kenapa tiba tiba ibuk punya keinginan memiliki
smartphone, ah entahlah. sedangkan bapakku sih dari dulu emang jadul,
sampe saat ini masih jadul juga, kerenlah si bapakku itu.
Tanpa menjawab perkataan ibukku karena aku begitu kesal padanya,
aku langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhku kekasur, aku menangis,
mengingat ibukku yang nampak alim itu ternyata tak jauh berbeda sama
yang lainnya yang suka selingkuh, dan aku tak menyangka sangat tak
menyangka kenapa ibukku selingkuh, padahal ibuk pasti tau kalo selingkuh
itu dosa besar, tapi kenapa ibuk melakukannya, dan kenapa ini bisa
terjadi dengan ibukku, apakah ada sesuatu yang terjadi antara ibuk sama
bapak, bertengkarkah???? atau ada hal lainnya yang aku tak tau. Dan
haruskah aku kasih tau ke bapak perihal perselingkuhanya ibuk, tapi kalo
aku kasih tau ke bapak pastinya bapak akan marah dan minta cerai ke
ibuk, dan aku tak mau itu terjadi. Lalu apa yang harus aku lakukan, apa
iya aku diam saja akan perselingkuhannya ibuk, terus apa yang bisa aku
perbuat. Ibuk kenapa ibuk begini, kenapa harus selingkuh sih buuuk,
kenapa buk kenapa???? ibukk, aku benci padamu buk.