Ibu rumah tangga

 Namaku Suryani berumur 45 tahun tahun, aku telah bersuami dan memiliki 2
orang anak yang sudah sekolah SMA, keseharianku dalam berpakaian biasa
saja,, namun yang sangat menarik perhatian dari diriku adalah bentuk
payudaraku yang menonjol besar, bahkan jika belanja pun sering menjadi
lirikan tukang sayur yang bernama mang wowo

Setiap pagi setelah anakku sekolah dan suamiku bekerja, aku slalu
berberes beres rumah terlebih dahulu dan menyapu,, saat sedang
membereskan rumah datanglah wawan seorang pemuda berusia 19 tahun yang
bekerja sebagai tukang antar galon isi ulang yang biasa mengambil di
rumahku

“Assalam mualaikum”

“Eh walaikum salam”

“Galon atau gas nya ada buu”

“Oh ada sebentar saya ambil”

Lalu aku pun masuk ke dalam mengambil galon dan gas yang kosong, saat
wawan tadi bicara padaku matanya slalu teretuju ke arah payudaraku yang
menonjol dibalik kaos longgarku,, bahkan bukan hanya kali ini saja,
setiap kerumah mengambil galon atau gas dia sering seperti itu, memang
wajah wawan sih bisa di katakan lumayan ganteng dengan rambut emo nya,
cuma badan nya saja yang terlihat kurus

Setelah menenteng galon dan gas 3 kilo yang kosong, aku pun langsung
memberikan nya keluar, dan dia pun menerima nya dengan tersenyum

“Ini wan”

“Mksih buu”

“Oh iya buu, saya sekalian mau nagih yg bulan kemarin”

“Duuhh wan, tapi uangnya belum dikasih sama suami saya,, mungkin lupa kali wan, nanti biar di bilangin”

“Aduuhh, ini udh lewat tgl 10 bu, saya bisa di marahin sama yg punya depot”

“Iya, wan soalnya dari kemarin2 lupa, talangin dlu aja pke uang kmu ya”

“Hmm, gmna ya”

“Tolong deh wan, nanti di ganti kok uang kmu”

“Tapi ada syarat nya buu”

“Apa syarat nya wan”

“Mohon maaf nih bu, saya cuma mau jujur tanpa ada maksud kurang ajar
sedikit pun dan sama sekali gak mengurangi rasa hormat saya ke ibu
sebagai pelanggan”

“Gak usah berbelit belit, bilang aja wan”

“Tapi ibu janji jgn marah ya, klo dengar yg saya bilang”

“Iya nggak wan, apaan emg nya”

“Saya dari dulu semenjak lihat ibu rasanya tergoda sekali”

“Ahh kmu bisa aja gombalin emak2”

“Biar emak2 tapi ibu emg menggoda, apalagi itu nya besar bgt”

“Trus mau kmu gmna”

“Ya klo boleh sih bu, saya pengen ML sama ibu”

advertisement

“Hah, beneran kmu mau kaya gitu”

“Iya bu serius, boleh gak nih”

“Cepat buruan masuk wan”

Tanpa menjawab lagi wawan pun langsung masuk ke pagar rumahku, aku
melihat kiri kanan terlebih dahulu,, setelah sepi kami pun masuk kedalam
rumah,

Setelah menutup pintu tiba2 kurasakan tangan wawan langsung memeluku dari belakang dan meremas payudaraku

“Ayo buu, dari dlu pengen bgt rasain ini nenen nya bu sshhh”

“Tapi saya belum mandi lho wan, masih gerah habis beres2 rumah”

“Gpp bu belum mandi juga, sini coba cium keteknya buu sshhh”

“Ya ampun, udh sange bgt ya wan”

Tanpa lagi menjawab wawan langsung mengangkat tanganku ke atas, lalu
disampirkan nya kaos tangan pendekku,, dan wajahnya pun langsung
nyungsep menciumi lembah ketekku yang lebar dan berbulu tipis

“Uuuhhh geli wan, asem kan baunya”

“Hmmmhh enak bu asemnya mmpphhh”

“Suka wan aauuwww”

“Bikin tambah sange buu mmpphhh eemmpphh”

Wawan terus menciumi ketekku dan menghirupkan nafasnya dalam di lembah
ketekku, aku hanya bisa pasrah mengikuti permainan nafsu pemuda ini

Setelah puas wawan kembali mengangkat tanganku yang satunya dan kembali menciumi ketekku setelah kaosnya dia sampirkan

“Uuhhh di depan tv aja yuk wan”

“Iya buu sshhh”

Lalu wawan menaruh bantal di karpet lalu membuka seluruh pakaian, saat
dia selesai membuka sempaknya ternyata kontolnya sudah tegak berdiri

Aku pun langsung memegang kontolnya dan mulai mengocok dengan tanganku,
wawan pun mendesah kenikmatan, Dan tangan nya meremas payudaraku kembali

“Buu, ssshhh di isep dong”

“Mau bgt ya”

“Iya buu aahhh”

Lalu aku pun mendekati wajahku ke kontolnya dan happ, kumasukan kedalam mulutku lalu mengoralnya keluar masuk mulutku

Wawan pun semakin kenikmatan dan mulai mengelus rambutku, cara nya yang
lembut membuatku bersemangat untuk memberinya kepuasan dengan terus
memaju mundurkan kontolnya keluar masuk mulutku,, hingga dia menarik
kontolnya dan mulai membuka bajuku, setelah terbuka wajahnya langsung di
tenggelamkan di belahan payudara besarku

“Hmmmhh ini yg bikin saya nafsu terus”

“Buka dong bh nya”

advertisement

Tangan wawan lalu ke belakang punggungku untuk melepaskan pengaitnya,
setelah terlepas payudara besarku langsung terbuka di hadapan wajahnya
dengan putingku yang hitam dan besar

“Ooohh buu, nenen nya mantapo sluuurrppp sluuurrpp cruuupppp”

“Auuww pelan2 wan”

Wawan langsung mengenyoti putingku seperti bayi, sambil tangan nya
meremas payudaraku sebelahnya,, di kenyotnya terus menerus payudara
besarku secara bergantian lama sekali, kulihat kontolnya yang berdiri
mengangguk ngangguk tanda nafsunya semakin membara

Setelah mengenyot payudaraku wawan mengangkat tanganku dan kembali
menciumi ketekku, dan nampaknya dia sangat menyukai aroma tubuhku yang
alami,, sambil mencium ketekku dia buka celanaku menggunakan tangan dan
dibantu dengan kakinya, begitu juga celana dalamku

“Ssshhh ayo wan sambil di masukin aja,, saya udh nafsu bgt kmu giniin”

“Iya buu eemmpphhh”

Wawan memposisikan selakangan nya, dan aku pun mulai menuntun kontolnya
masuk dengan tangan kiriku, karena wajah wawan masih terbenam di ketek
kananku yang tangan nya terangkat keatas,, setelah pas lalu wawan mulai
menggenjotnya

“Eemmpphhh enak buu aaahhhh”

“Iyahh terus wan”

“Oohhh nenen buu”

Kareba gemas wawan lalu mengenyoti payudaraku yang bergoyang sambil
terus menggenjotkan kontolnya keluar masuk, matanya merem melek
kenikmatan sambil nenen dan melihat wajahku yang mendesah

“Sluuurrpp sluuurpp oohh nikmat buu sluuurrpp enak nenen nya ooohhhh”

“Terus wan aahhhh aahhhh uuhhhh”

Genjotan wawan semakin cepat, begitu juga goyangan pinggulku,, lalu dia
pegang kedua pipiku dan langsung mencium mulutku yang mendesah

Suara kami pun tertahan namun desahan nafas wawan berat sekali, sambil
menindih dan menggenjotku,, tubuh kurusnya seperti tak ingin beranjak
dan terus menelpel rapat di perut dan payudara besarku, saat melepaskan
ciuman nya wawan pun merem menahan nikmat

“Oohhh bu buu mau keluar ssshhhh”

“Cepet wan barengan”

“Oohhh enak bgt buu aahhhh”

Wawan pun semakin cepat menggenjotku, kupeluk lehernya agar tubuhnya dia
semakin nyaman dalam pelukanku karena aku pun juga demikin merasa ingin
mencapai orgasme,, dan pada titik bersamaan kami pun mencapai puncak
kenikmatan secara bersamaan dengan tubuh mengejang kuat wawan
menyemprotkan pejunya dengan kuat dan hangat ke dalam memekku,, banyak
sekali semburan nya hingga terasa menetes di pahaku

“Ssshhhh oohhhhh buuuu enakkkk ooohhhhh”

“Sshhhh uuhhh keluarin wan”

Bahkan saat semburan itu berakhir kontolnya terasa masih mengedut pelan,
wawan terus menikmati sisa kenikmatan nya sambil terus menindih tubuhku

Setelah dirasa sudah dia pun bangun dan tiduran di sebelahku, dengan nafas yang ngos ngosan

“Enak wan”

“Enak bgt buu, sering2 kaya gini boleh ya buu”

“Tapi galon sama gas gratis ya hihi”

“Beres deh buu pokoknya, ntar bon buat rumah ini saya yang bayar”

advertisement

“Gitu dong, Udh cepet pke baju kmu sana”

“Nenen bentar buu capekk”

“Nih kenyot”

Kusodorkan payudaraku ke wajah wawan dia pun langsung nenen dengan mata
terpejam, mulutnya mengenyot dengan pelan karena putingku yang besar dan
hitam pasti terasa sekali nikmatnya saat dikenyot

setelah beberapa lama kemudian aku pun menyudahi nya, dengan menarik putingku keluar dari mulutnya yang terus mengenyot

“Udh wan nenen nya, kaya bayi kmu hihi”

“Iya buu, mksih ya”

“Saya juga mksih wan, kmu mau gratisin air sama gas”

“Hehe buat ibu yg semok apa sih yg nggak”

Lalu wawan pun memakai bajunya kembali, setelah mengantarnya sampai
pintu dia pun pergi,, klo di pikir2 lumayan juga klo gas sama air galon
dia yang tanggung, hitung2 ya buat mengurangi kebutuhan ekonomi
keluargaku karena suamiku yang cuma bekerja sebagai buruh pabrik,, belum
lagi bayaran anak sekolah yang lumayan, sedikit terbantu juga jika itu
tak terhitung jadi uang dari suami bisa kusimpan atau kupakai yang lain
hihi