Istriku dijadikan budak seks anak pembantuku

 Namaku Adi Utomo umurku 40 tahun, aku bekerja diperusahaan swasta dan
posisi jabatanku lumayan tinggi jadi sudah punya rumah sendiri juga
sebuah mobil, ya dibilang ekonomiku lumayan bagus bisa dikatakan cukup
kaya.

Saat ini aku sudah menikah, serta sudah memiliki seorang anak
laki laki, yang kini sudah duduk di bangku smp. anakku baru kelas 1,
nama anakku Raka, dan anakku ini anaknya pendiam dan termasuk kuper
dalam pergaulan, jika tak sekolah anakku ini selalu berada dirumah dan
tentu suka menghabiskan waktunya berada didalam kamarnya, dan masalah
komunikasiku dengan Raka anakku ini kurang begitu akrab dan hanya
sesekali aku ngobrol dengannya. sedangkan istriku bernama Arini 38
tahun, hanya sebagai ibu rumah tangga dan istriku ini orangnya alim
tentu saja dalam kesehariannya selalu memakai jilbab jadi bisa dibilang
istriku ini istri muslimah dan selalu menjaga auratnya. Sementara dalam
hubungan seks kami yang dibilang biasa biasa saja dan dalam seminggu aku
bisa menafkahi batin istriku selama 4 kali, dan gaya seks kami pun
standar standar saja aku diatas istriku dibawah dan memang istriku ini
tidak suka melakukan gaya yang aneh aneh. Oh ya masalah penampilan
istriku yang alim itu kini sudah berubah dratis dan istriku kini sering
memakai pakean yang seksi selalu memakai rok yang panjangnya hanya
setengah dari pahanya saja, dan perubahan penampilan istriku itu kira
kira kurang lebih 3 bulan ini semenjak kehadiran Bi Ijah serta anaknya
yang bernama Bowo. Awal awal saat perubahan penampilan istriku tentu
saja aku memprotes penampilan istriku namun istriku bilang hanya dirumah
saja, dan aku masih memprotesnya karena dirumah ada bowo dan Raka, tapi
isriku menjawab Bowo masih kecil dan juga Raka culun anaknya serta
jarang keluar kamar jika tak ada keperluan membuatku hanya bisa berdiam
tak lagi memprotesnya dan sampe sekarang aku tak pernah memprotesnya.

Tentang masalah perubahan penampilan istriku dan kenapa aku
mengaitkannya dengan bik Ijah serta bowo anaknya itu, karena mereka
berdua lah yang mengubah penampilan istriku yang dulunya alim yang kini
jadi seperti lonte dan bahkan aku tau sangat tau kalo istriku sudah
dijadikan budak seksnya anak yang bernama Bowo itu dan Bowo selalu
ngentoti istriku kapanpun, dimana pun ia mau dan aku yang sebagai
suaminya pura pura tidak tau padahal aku sering liat mereka bersetubuh
dikala aku berada dirumah dan aku selalu mengintip mereka lagi ngentot
dan aku tidak tau apakah istriku menyadari kalo aku selalu mengintipnya
tapi aku yakin istriku serta Bowo menyadarinya namun pura pura tak
menyadari jika aku mengintip mereka dan masalah istriku dientot oleh
Bowo tentunya aku sangat marah namun aku tak bisa berbuat apa apa karena
aku merasa tak mampu memberikan kenikmatan seks pada istriku dan pada
akhirnya aku hanya bisa mendiamkannya, Meski aku begitu sakit mengetahui
istriku telah main serong akan tetapi aku tak pernah punya niatan untuk
menceraikan istriku karena aku masih mencintai istriku serta aku tak
mau membuat putra semata wayangku menjadi terlantar akibat perceraian
dari kedua orang tuanya jadi itulah yang membuatku tak menceraikan
istriku meski istriku telah menghianatiku dan juga sudah menjadi budak
seks dari anak bernama Bowo itu dengan kerelaannya sendiri. Bahkan
semenjak istriku disetubuhi sama anak yang bernama Bowo itu istriku
masih mau melayaniku namun istriku menyuruhku pake kondom dan sementara
anak bernama Bowo itu tak pernah pake kondom, dan tentu saja aku
memprotes istriku namun istriku malah bilang ke aku kalo aku tak memakai
kondom tak boleh ngentotin dia dan akhirnya aku menyerah dan selalu
memakai kondom saat mau menyetubuhi istriku. Dan saat ini istriku
tengah mengandung dua bulan jadi istriku tak menyuruhku memakai kondom
lagi. dan oh ya tentang kehamilan istriku aku yakin itu bukan dari
benihku melainkan benihnya Bowo karena semenjak pertama kali dientot
Bowo istriku langsung menyuruhku memakai kondom saat aku mau menyetubuhi
dirinya jadi aku begitu yakin kalo janin didalam perut istriku bukan
hasil dari benihku melainkan benihnya Bowo dan aku yang tau istriku
dihamili sama Bowo aku hanya bisa diam dan pura pura senang saja dan
merasa bahwa akulah yang menghamili meskipun sebenarnya istriku tau
bahwa bukanlah aku yang menghamilinya namun istriku berkata bahwa akulah
yang menghamilinya dan akupun meng iyakannya saja. Dan aku tau tujuan
istriku bilang kalo yang menghamilinya adalah aku dan tujuannya biar aku
senang bisa menghamilinya. Pernah sih aku bilang kalo aku bukan yang
menghamilinya karena selama ini aku selalu pake kondom tapi dengan
santainya istriku bilang bocor kali kondomnya dan membuatku tak
memprotesnya lagi. Dan oh ya masalah aku sedang ngentoti istriku apakah
istriku menikmati, tentu saja tidak, karena kontolku yang kecil hanya
bikin geli di vagina istriku, dan aku juga merasa kontolku begitu sangat
mudah masuk kevagina istriku yang mana lubang vagina istriku yang
terlihat menganga dan ndower itu, dan istriku yang malah bilang ke aku
kalo penisku cuma bikin dia kegelian divaginanya dan aku yang
mendengarnya cuma bisa menangis didalam hati dan mengakui kalo aku tak
bisa membuat istriku puas, jangankan membuat puas istriku penisku kecil
ku tak mampu bertahan lama meskipun penisku berada di lubang yang
longgar milik istriku dan setiap aku ber ejakulasi selalu istriku
setengah mengejekku dan berkata padaku ” Pah,, penismu dah mungil mana
cepet crooot lagi, papah payah beda sama Bowo ” Ejek istriku disetiap
kali aku ngentoti dia dan kulihat istriku nampak santai tiap kali
mengatakannya dan tiap kali aku menanyakan padanya apakah Dia pernah
ngentot sama bowo pasti jawabannya tidak pernah dan lalu hubungannya
sama Bowo apa? tanyaku keistriku dan selalu istriku menjawab ” tidak ada
hubungannya apa apa, sudah jangan tanya lagi dan itulah jawaban istriku
dan aku selalu menanyakan keistriku apa dia selingkuh dariku dan
bermain seks dengan Bowo eh malah istriku marah marah dan bilang
kepadaku jangan main asal nuduh saja dan padahal dipikir pikir istriku
sebenarnya tau kalo aku sudah tau kalo dia sudah ngentot dengan Bowo
akan tetapi istriku sengaja membodohiku dan sementara aku hanya bisa
diam saat dibodohi sama istriku. Dan kenapa aku bisa tau kalo istriku
pasti sudah tau kalo aku juga mengetahui kalo istriku sudah ngentot
dengan Bowo, karena tiap kali aku dan istriku selesai bersetubuh istriku
selalu ijin padaku minta dipijit sama Bowo dan aku mengizinkannya,
setelah mendapat ijin dariku istriku langsung membawa Bowo kekamar kami
dan saat Bowo sudah dikamar kami istriku menyuruhku tidur dan ntah
kenapa aku begitu nurut akan perintah istriku dan akupun tidur meski
dalam kepura puraan saja. Dan disaat aku pura pura tidur sambil pura
pura ngorok istriku bilang ke Bowo ” Ayo setubuhi Nyonyamu juga lontemu
ini disamping suamiku nak Bowo , tadi penis mungil suamiku tak bisa
muasi aku jadi puasi lah aku nak Bowo dengan kontol besarmu itu.. Dan
itulah kata kata istriku setiap kali sehabis bercinta denganku serta
dalam tidur pura puraku, Sementara Bowo selalu menjawab ” Penis suami mu
terlalu mungil mana mungkin bisa membuat tempekmu yang ndower dan
menganga itu puas nyonya, nih baru kontol Bowo yang bisa muasi kamu
Nyonya ” Dan itulah yang selalu dikatakan Bowo kepada istriku dan aku
yakin mereka berdua tengah meledek, mengejek dan menghinaku dan aku yang
selalu mendengarnya hanya bisa diam saja. Toh aku juga mengakui
kontolku memang kalah jauh dibandingkan kontol milik remaja tanggung
bernama Bowo ini yang usianya baru 18 tahun namun memiliki kontol 4x
lebih besar dari milikku dan 2x lebih panjang dari milikku yang dimana
panjang kontolku cuma 12 cm begitu jauh perbedaan antara kontolku dengan
kontol milik Bowo yang usianya hampir sama dengan usia anakku, Dan itu
yang membuatku minder sama anak yang bernama Bowo itu juga merasa takjub
padanya dimana Usia nya masih sangat muda dan bisa dibilang Bowo ini
masih remaja tanggung namun memiliki Kontol sangat besar dan pertama
kali aku melihatnya membuatku begitu sangat kaget bahkan aku serasa
seperti bermimpi saja tapi apa yang kulihat benar benarlah nyata bahwa
seorang anak baru berumur 18 tahun mempunyai penis yang menakjubkan
membuatku terheran heran karenanya.

advertisement

Kembali tentang Arini istriku, Dan ternyata istriku tidak hanya
patuh sama Bowo melainkan sama bi Ijah juga, Dan aku tau saat bi Ijah
menyuruh istriku memijitnya istriku pun memijit bi Ijah, aneh memang
ketika seorang majikan memijit pembantunya dan seharusnya seorang
pembantulah yang memijit majikannya, tapi itulah yang terjadi pada
istriku yang kini berubah jadi pembantunya bi Ijah yang notabene adalah
seorang pembantu. Dan apa aku cuma diam saja ketika istriku diminta
memijit bi Ijah tidak!!! Aku pernah memprotes istriku dan mengatakan ke
istriku kok mau maunya disuruh mijit oleh bi ijah pembantunya sendiri
itu tapi jawaban istriku membuatku tak berdaya dan pernah memprotesnya
lagi dan jawaban istriku begini ” Bi Ijah capek pah jadi wajar to kalo
bi Ijah minta pijit, jadi papah diem saja tak usah komentar lagi ”
itulah jawaban istriku yang membuatku tak pernah lagi memprotes istriku
dan akupun cuma bisa diam ketika istriku diminta mijitin bi Ijah yang
sebenarnya seorang pembantu dikeluargaku.

Bi Ijah dan Bowo anaknya bekerja sebagai pembantu
dirumahku sudah hampir 4 bulan ini dan mereka berdua juga tidur
dirumahku karena bi Ijah tak mempunyai rumah jadi bi Ijah dan Bowo
anaknya tinggal bersama kami dan akulah yang membawa bi Ijah serta Bowo
anaknya tinggal dirumahku dan kuberi pekerjaan sebagai pembantu
dirumahku.

Awalnya aku kenal bi Ijah serta Bowo sekitar 4 bulan yang
lalu dan saat itu waktu lagi pulang kerja aku tak sengaja melihat ibu
ibu bersama anaknya lagi duduk ditrotoar dengan wajah lesu seperti orang
yang lagi kelaparan dan aku yang merasa kasian lalu aku menghampiri
mereka.

advertisement

” Maaf bu apa ibu merasa lapar ” Tanyaku ke ibu ibu itu setelah
aku sudah didekat mereka dan ibu ini membawa tas yang aku yakin berisi
pakean dan aku berpikir kalo ibu dan anaknya sedang mencari tempat
tinggal.

” Iya tuan sejak kemarin saya dan anak saya belum makan ” Ucap
ibu itu kala aku. Dan akhirnya akupun mengajak ibu itu serta anaknya
kewarung makan. Dan sambil makan aku tanya tanya ke ibu itu dan akhirnya
aku tau ibu itu bernama Ibu Ijah dan anaknya Bowo. Dan kala itu bu Ijah
bercerita kalo rumahnya kena gusur karena menempati ditanah pemerintah
dan saat itu bu Ijah bingung mencari tempat tinggal karena dia mengaku
uang hasil kena gusur dijambret sama orang yang tak dikenalnya, dan bu
Ijah bercerita kembali kalo Dia sudah tak mempunyai suami lagi karena
suaminya meninggal karena sakit saat Bowo anaknya masih berusia 10 tahun
dan saat itu Bowo baru duduk dikelas 4 sd dan akhirnya Bowo tak sekolah
lagi dan memilih menjadi pengamen jalanan karena bu Ijah tak sanggup
membiayai sekolah Bowo dan kata bu Ijah waktu hanya bekerja jadi tukang
Cuci yang upahnya tak seberapa dan bu Ijah bercerita lagi kalo
sebenarnya dia punya masih punya anak lagi yakni kakaknya bowo, namun
anak sulung bu Ijah sudah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan
dan membuat bu Ijah kini hanya hidup berdua sama Bowo saja dan bu Ijah
bercerita kalo dia waktu itu lagi bingung mencari pekerjaan dan akhirnya
aku yang merasa akupun kala itu menawari bu Ijah bekerja sebagai
pembantu dirumahku serta tinggal dirumahku bersama anaknya dan bu
Ijahpun mau lalu berterima kasih padaku dan akupun bilang ke bu Ijah tak
usah berterima kasih toh aku serta istriki tengah mencari pembantu
pengganti pembantuku yang dulu yang sudah tak lagi bekerja karena ingin
menikah dan pada akhirnya ku ajak bu Ijah serta anaknya itu kerumahku.

Setelah sampai rumah kuperkenalkan bu Ijah serta anaknya ke
istri sekaligus ke anakku, setelah itu aku bilang keistriku kalo aku
ingin berniat mempekerjakan bu Ijah jadi pembantu di rumah ini, dan
Awalnya istriku tak setuju karena tak tau asal usulnya bu Ijah dan
istriku takut kalo ternyata bu Ijah orangnya jahat lalu aku menceritakan
masalah yang dihadapi bu Ijah membuat istriku merasa kasian dan
akhirnya istriku juga setuju memperkerjakan bu Ijah sebagai pembantu dan
tinggal dirumah kami membuat bu Ijah serta Bowo anaknya merasa senang
dan berterima kasih padaku serta ke istriku, Dan saat itulah bu Ijah
serta Bowo tinggal bersamaku dan tidur diruang pembantu, dan bu Ijah
merasa tak keberatan tidur berdua sama Bowo anaknya dikarenakan kamar
pembantu kami cuma satu.

advertisement

Satu minggu semenjak bu ijah yang sekarang kami
panggil bi Ijah tinggal bersama kami aku belum menemukan keanehan
dikeluargaku, dan aku merasa bi Ijah orangnya ramah, baik juga sopan
kepadaku serta keistriku juga keanakku Dan serta bi Ijah ini orang
rajin serta ulet dalam bekerja dan orangnya juga tak aneh aneh membuat
istriku percaya kalo bi Ijah orangnya memang baik apalagi istriku pernah
mengetes menaruh uang sebesar 1 juta dikamar mandi dan ber fikir kalo
bi Ijah bakal mengambilnya lalu kabur, ternyata bi Ijah tak mengambil
uang itu dan malah memberitahukan ke istriku kalo ada uang dikamar mandi
dan setelah itu istriku tak lagi mengetes bi Ijah dan percaya kalo bi
Ijah memang baik orangnya. Sedangkan Bowo anak bi Ijah juga termasuk
anak yang baik, juga rajin saat bekerja, dan Bowo ini sepertinya mudah
bergaul karena anakku Raka yang sifatnya pendiam, cuek, serta kurang
dalam hal bergaul mampu diakrab pi sama Bowo dan tentunya membuatku
merasa senang karena anakku punya teman ngobrol meski dengan Bowo anak
dari pembantuku itu, tapi ya gitu anakku selalu menghabiskan waktunya
dikamar sehabis pulang dari rumah, ntah itu main laptop, main ps , atau
sekedar tiduran dikamar.

Namun setelah hampir 2 minggu bi Ijah serta Bowo anaknya tinggal
dirumah kami dan waktu itulah awal dimana istriku dijadikan budak seks
serta dianggap seperti pelacur murahan oleh Bowo anak dari seorang
pembantu dan istriku juga dijadikan pembantu oleh bi Ijah yang notabene
pembantunya sendiri dan Waktu itu aku melihat secara langsung saat
istriku pertama kali disetubuhi sama Bowo dan kisah itu bermula dari tak
kesengajaanku mendengar obrolan bi Ijah dengan Bowo anaknya.