Kontrakan Petak

 Kisah ini berawal sekitar tahun 1980 an ketika saya lahir kedunia.
Ketika itu mungkin sekitar tahun 2000 an, umur saya menginjak angka 19
tahun, nama saya pangggil saja budi, saya berasal dari daerah jawa barat
yang banyak menghasilkan produk astris dan model. hanya saja saya
tinggal di kampungnya. dari kecil saya di ajarkan untuk menjadi seoarang
pekerja keras hidup sangat sederhana dari ayah dan ibu seorang kuli.
semenjak kecil saya sudah mulai ikutan bekerja membantu kedua orang tua
dari ikut paman saya jadi tukang bangunan sampai jualan donat di pasar.
walaupun begitu saya tetep melanjutkan sekolah sampai lulus sma saya di
ajarkan oleh kakek saya bahwa pendidikan adalah jembatan hidup walaupun
kakek saya hidup sulit tapi saya akui kakek memang oleh yang pintar
walaupun dulu tidak sekolah formal tapi beliau adalah panutan saya dalam
hidup. beliau bilang kalau dulu anak-anak nya susah untuk di suruh
sekolah, sekarang semoga cucu nya bisa melanjutkan cita-cita untuk
menjadi orang terpelejar. dari kecil saya sudah di ajarkan dalam segala
kesulitan hidup dari buat bayar sekolah susah dan makan hanya dengan
nasi dan garam.

Waktu ke waktu saya tumbuh dewasa hingga tak terasa bisa lulus dari sma
negeri di kota B, saya ingin sekali melanjutkan kuliah di kota b karena
memang di kota ini banyak kampus yang bagus dan menjadi destinasi orang
untuk menempuh pendidikan kuliah di negara ini. tapi nasib memang harus
berkata lain, pilihan saya setelah lulus hanya satu yaitu bekerja dan
membantu orang tua.

Akhir beberapa kali saya kirim cv saya yang hanya lulusan sma akhir nya
dapat panggilan juga untuk wawancara bekerja, tapi mungkin harus
jalannya saya dapat panggilan bekerja di wilayah ibukota yang kata nya
keras bagai baja. karena sebelumnya belom pernah ke kota ini akhirnya
saya coba bertanya ke beberapa teman kenalan, akhirnya dapat lah 1 orang
teman yang katanya punya saudara yang bekerja juga di ibukota. akhirnya
dari obrolan itu saya mulai kontak teman saya lagi untuk menanyakan
perihal saudaranya ini. teman saya waktu itu sempat bilang kalau
saudaranya ini dalam minggu ini akan pulang ke kota b, nah itu
kesempatan saya untuk bertukar pikiran tentang tempat panggilan kerja
ini.

dan tibalah hari dimana saya bertemu saudara teman saya sebut saja nama
nya ujang, ujang ini sudah 1 tahun bekerja di wilayah ibukota dia
bekerja sebagai security di salah satu hotel di ibukota. dari obrolan
dengan nya saya tahu kalau ujang ini tinggal di kontrakan yang tidak
jauh dari tempat saya akan wawancara bekerja. dari dia saya di ajak
untuk tinggal sementara di kotrakannya sebelum ketempat wawancara kerja
tersebut. akhirnya tepat minggu sore itu saya berangkat dengan ujang
keterminal bus untuk berangkat ke ibutkota.

Dari cerita ujang dia tinggal sendiri menempati kontrakan petak di
daerah mangga besar dan saya bisa tinggal sementara di sana karena
menurut ujang kontrakannya orang nya pada santai dan hidup
masing-masing. dan akhirnya setalah menempuh perjalanan kurang lebih 4
jam tibalah juga kami ke kontrakan ujang.

kalau saya gambarkan kontrakan nya ini terdiri dari 4 petak kontrakan
yang masing-masing 1 kontrakan di sekat jadi 3 ruangan. 1 ruang tamu, 1
kamar tidur dan 1 dapur yang jadi satu dengan kamar mandi. di kontrakan
petak ini letak nya agak ujung dari jalan gang utama. didepan kontrakan
petak ini menghadap langsung ke teras dan didepan teras hanya tembok
dari kontrakan petak lainnya. jadi cukup sepi dan agak sedikit gelap
karena tidak ada kena sinar matahari.

kontrakan ujang berada di ujung belakang kedua, ujung belakang sebelah
kiri kotrakan ujang di tempati saudara yang punya kontrakan sebut saja
mas marmo, dan di samping kanan kotrakan ujang di tempati oleh 2 saudara
yang katanya adik kaka namanya mirna dan dito, dan di samping kanan
kontrakan 2 saudara ini di tempati orang seorang perumpuan sebut saja
namanya mbak susi.

Setelah sampai di rumah kontrakan ujang kemudian istirahat dan
ngobrol-ngobrol dengan ujang akhir nya saya tidak bisa menahan ngantuk
karena memang waktu itu sudah agak malam sekitar jam 1 an dini hari saya
pamit untuk ijin tidur, oh ya walaupun kamar ini hanya 1 saya tidak
tidur sekamar dengan ujang ya. saya tidur di ruang tamu karena tidak
enak juga dengan ujang sudah numpang masa tidur di kamar juga berdua
lagi…..apakata dunia…

advertisement

akhirnya saya tidur di ruang tamu dekat dengan pintu masuk dan jendala.
oh karena kontrakan ini hanya kontrakan petak biasa yang sederhana jadi
samping-samping dinding pemisah masih bisa mendengar suara yang agak
keras dalam samar. misalkan tv kontrakan sebelah yang sedang dangduatan
aja bisa kedengeran ampe kamar mandi.

akhirnya saya tidur lah dengan nyenyak nya karena memang waktu itu badan
terasa lelah sekali. pukul 6 pagi saya bangun ujang sudah siap-siap mau
berangkat ke tempat kerjanya karena memang dia kebagian shift pagi dari
jam 7 pagi sampai jam 6 sore.

Ujang : Bud, saya berangkat kerja dulu ya nanti kamu kan katanya mau
wawancara jam 10 an kan, kamu di rumah dulu aja, anggap rumah sendiri
Budi : iya jang makasih ya ini juga saya sudah makasih banget bisa ikut nginep di sini.
Ujang : iya santai aja bud kaya ama siapa aja.
Budi : oh ya jang kalau saya berangkat kunci rumah gimana jang ?
Ujang : ohh itu tinggal kamu titip mas manto atau mirna aja kan katanya kamu mau barengan ama dito.

” flash back ke minggu malam setibanya saya sampai di kontrakan ujang “
Waktu itu kami sampai rumah kira-kira sekitar jam 10 malaman di sana
sudah sepi, kontrakan depan lampunya sudah gelap hanya ada cahaya dari
kontrakan kan di tengah setelah kami sampai ternyata kontrakan samping
kanan dari kontrakan ujang masih ramai setidaknya di sana ada 3 orang
yang sedang menonton tv lebih terpatnya nonton bola kayanya sedang seru
sekali sampai ujang menyapa mereka. assalam muaailkum ujang berkata
kepada mereka’

Ujang : wah sedang seru nih…
Mereka bertiga : iya nih jang ayo ikutan.

Mas marmo ini orang nya tinggi kurus item kira-kira umur nya 37 tahunan
dengan tinggi sekitar (177 cm), mas marmo ini bekerja di kontraktor
bangunan dia ini seperti mandor tukang-tukang. jadi kalau lagi ada
proyek jarang di kontrakan. Dito orang nya putih tapi agak pendek logak
nya khas ngapak banyumas, karena memang dia orang banyumas, umurnya
sekitar 24 tahunan tinggi (163 cm) setidaknya beda dikit umurnya dengan
ujang yang umurnya 23 yang beda tentu fisik nya kalau ujang tinggi
sekitar (180 cm) dan hitam juga kalau dito pendek putih. ohh ya sampai
lupa ada mirna hehe, mirna ini lebih tinggi dari dito mungkin sekitar 2
-3 cm dari dito, tingginya sekitar (165 cm) dengan pantat dan dada yang
sedikit mumbusung, mirna ini khas gadis jawa yang ngomongnya pelan dan
lembut dengan kulit putih dan sedikit kumis tipis di bibir, umurnya
kalau tidak salah sekitar 20 an tahun karena dia sempat cerita kalau
beda 1 tahunan di atas saya. saya sendiri saat ini umur 19 tahun nan
lebih selulus sma saya rajin push up dan belajar silat jadi badan saya
cukup tegap dengan tinggi 175 an cm, dengan kulit sedikit coklat karena
bantu-bantu paman ikut jadi tukang bangunan.

Ujang : ayo bud sini dulu, nih kenalin ini mas marmo, ini dito, dan ini mirna adik nya dito.
Budi : kenalkan saya budi mas, mbak saya teman sekampungnya ujang.
Marmo : oh ini jang teman kamu yang katanya mau wawancara kerja di PT.xxxx xxxx
Ujang : iya mas teman saya ini mau wawancara kerja besok jadi mau ikut nginep dulu beberapa hari mungkin di sini.
Marmo : iya gpp nanti saya tak bilangin mas mul (Mas mulyadi ini kakak
nya mas marmo yang punya kontrakan dulunya orang klaten tapi sudah nikah
dapat orang betawi sini dan dapat jatah warisan kontrakan petak ini)
udah santai aja bud kalau ada butuh apa-apa tinggal bilang saya saja.
Budi : iya makasih sekali ya mas sudah di ijinkan tinggal sementara ama ujang.
Dito : ohh iya bud, kamu sudah tau lokasi tempat wawancara kerja nya ?
Budi : hemm kemarin sih sebelum ke kontrakan nya ujang sempat lewat,
tapi agak belum hapal juga sih soalnya kan tadi udah malam.
Dito : kalau gitu kamu tak bareng aku aja bud, kebetulan tempat kamu
wawancara kerja beda beberapa ruko dengan tempat aku kerja.
Budi : wah boleh tuh mas dito.
Mirna : iya bareng mas dito aja bud biar gak kesasar kan.
Budi : iya mir, makasih ya.

advertisement

Setelah ngalor ngidul ngobrol akhirnya jam 12 an saya dan ujang masuk kandang juga. “

Pagi itu setelah ujang berangkat kerja mungkin sekitar jam 7.30 an saya
selesai mandi dan siap-siap berangkat, karena sudah janjian akan
berangkat dengan dito waktu itu pintu sudah saya kunci, saya berniat mau
menitipkan kunci ke mas marmo. maka saya jalan melangkah kan kaki ke
samping kiri kontrakan, setiba nya di kontrakan mas marmo saya ketuk
beberapa kali pintu kontrakan mas marmo tapi tidak ada jawaban. ohh iya
saya lupa semalam mas marmo cerita kalau mau ke proyekan baru di daerah
tangerang makanya dia harus berangkat habis subuh dari kontrakan. ahhh
ya sudah lah saya titip kan mirna saja, kan toh saya juga mau bareng
berangkat dengan dito.

akhirnya saya berjalan kedepan dikit ke depan pintu kontrakan dito &
dan mirna. pagi itu agak gerimis dengan suasana sedikit berawan jadi
membuat orang mungkin males untuk keluar rumah. setelah di pintu depan
kontrakan dito & mirna ketika saya mau ketuk. sayup sayup terdengar
suuara orang merintih-rintih agak keras. saya penasaran sekali sedang
ada apakah di dalam kontrakan akhirnya karena penasaran saya tempelkan
kuping ke dinding pintu. hem ternyata suaranya bukan merintih-ritih
seperti sakit tapi suara-suara mendesah-dehas khas orang sedang
bersetubuh “ahhhhh ahhhh mas yang delem donk”. walaupun saya belum
pernah bersetubuh tapi sering juga dulu nonton blue film dengan
teman-teman kampung jadi hapal kalau suara-suara seperti ini. tapi
tunggu dulu yang tinggal di kontrakan ini kan dito & mirno bukannya
mereka ini katanya adik dan kakak ya..

hahhh sudah lah kalau situasi seperti ini tidak penting kalau memikirkan
hal tersebut. rasa penasaran saya makin menggebu sehingga saya nekat
mau mengintip mereka. yah untunglah di kontrakan ini memakai kaca nako
jadi masih ada sela-sela buat mengintip. tapi apes memang yang saya
lihat hanya ruangan tamu kosong dengan tv serta karpet merah dan sedikit
toples-toples makananan. payah niat ningitip jadi gak ke sampean.
malahan ketika mau memperbaiki kaca nako ke posisi semula, tanpa sengaja
kacanya berbunyi trakkk…heii siapa itu…wah dito denger
nih…kabur..akhirnya saya balik ke kontrakan. setidak nya menunggu
sekitar 30 menit sampai mereka selesai ena-ena…

setelah jam 8 saya memberanikan kembali kedapan pintu kontrakan dito
& mirna, kali ini saya memberanikan mengetok langsung dan coba
memanggil dito. asaalam mualaikum mas dito. dan tak menunggu lama pintu
di buka dan di balas dito ehh bud, tunggu bentar ya saya pakai sepatu
dulu. tampaknya mas dito habis mandi rambutnya sudah klimis wajah cerah
(habis di uleg seger ya). tapi mana ya mirna ??

dito : bentar ya bud saya pakai sepatu dulu.
Budi : iya mas dito gpp, btw mirna nya mana ya mas saya mau sekalian
titip kunci, takutnya nanti sampai lama wawancaranya mau sekalian titip
kunci kontrakan.
dito : ya udah masuk dulu aja mirna nya kayanya masih mandi tuh di
kamar mandi, kamu tunggu dulu aja saya mau beli sarapan dulu nasi uduk,
kamu sudah sarapan bud ?
Budi : belom mas saya gak biasa sarapan pagi suka mules..
dito : bentar ya bud, saya bilang mirna dulu… de..de..ini budi mau titip kunci nih.
Mirna : bentar ee mas aku lagi handukan.
dito : ya udah bud saya tunggu depan ya..
budi : iya mas dito.

klekkk, pintu kamar mandi di buka mirna keluar hanya dengan mengenakan
handuk menutupi dada dan setangah paha. anjritt mirna ternyata semok
juga putih mulus lagi…ada mungkin setengah menit saya bengon sampai
mirna mulai ngomong.

Mirna : bud.. bud…
Budi : iya mir..
Mirna : koq kamu tadi bengong bud..hehe “sambil sedikit ketawa mesem..” tuh muka kamu merah bud.
Budi : nggak mir cuman agak haus aja ..
Mirna : ohh haus bentar ya aku tak abil lin air minum dulu..
Budi : udah gak usah repot-repot mir nanti aja aku beli di jalan.
Mirna : udah gpp sek bentar ya aku ambilin dulu.
tanpa sadar saya mengikuti mirna kebelakang dapur, dan entah sengaja
atau gak mirna sedikit munggunggingkan pantatnya untuk mengambail air di
dispenser yang hanya di letakkan di lantai tidak memakai penyannya
seperti meja ataupun yang lainnya. sehinggga dari posisi saya berdiri
tepat di belakang pantai mirna yang menungging..yah keliatankan ada
samar-samar bulu item di sekitar pahanya.. huhhh rasanya ingin sekali
langsung terkam tapi akal sehat saya masih jalan. kemudian mirna
berbalik.

advertisement

Mirna : bud udah haus banget ya ? ampe gak sabar ikut aku ke belakang..sambil meberikan 1 gelas air putih hehe.
Budi : iya mir hehe. gleek glekkk gleekk segelas air putih langsung
sirna seketika, entah mengapa air putih tersebut seperti air putih yang
sangat segar sekali, seperti ketika orang tersesat di gurun pasir sudah
dehidrasi sekali kemudian menemukan oase dan minum dari oase tersebut,
sungguh segar….
segelas air putih itu menyadarkan saya kalau saya sudah di tunggu dito di depan nasi uduk.
Budi : ya udha mir ini kunci nya titip ya, makasih juga air putih nya.
Mirna : sama-sama ya bud, nanti kalau kamu haus lagi mampir sini aja
masih banyak koq air nya..heheh, oh ya sukses ya bud wawancaranya.
Budi : iya makasih ya mir dah mir….sambil senyum penuh arti…..

akhirnya kami berangkat saya dan dito berangkat dari kostan jalan
sekitar 400 meteran kemudian naik kopaja kearah pasar harmoni. hem
tibalah saya di tempat wawancara kerja sebelum nya mapir dulu ke tempat
kerja dito sambil waktu wawancara tiba.

PT.xxxx xxxx , ini adalah sebuah perusahaan bergerak di bidang penjualan
printer besar dan juga installasinya. akhirnya setelah satu jam
wawancara dengan hrd, kemudian saya berlajut wawancara dengan usernya
dari situ saya banyak di test soal pengetahuan komputer dan semacamnya.
karena dulu waktu sma sering kewarnet jadi agak sedikit paham dengan
pekerjaan ini. akhirnya setelah 2 x wawancara tersebut. kami beberap
kandidat di suruh menunggu telebih dahulu karena hasilnya akan segera di
umumkan sehabis makan siang.

sehabis makan siang hati ini terasa dag dig tidak karuan semoga saja
berhasil karena terus terang saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, dan
juga ini termasuk salah satu kemampuan saya. dan hasilnya sudah di
umumkan yes saya di terima sebagai teknisi lapangan. sesudah pengumuman
saya di minta untuk tanda tangan kontrak kerja di ruangan hrd. kami yang
di terima kemudian di suruh untuk besok nya langsung memulai kerja
karena pada saat itu perusahaan sedang kebanjiran proyek di salah satu
instansi pemerintahan, dan memang mau mengejar deadline akhir tahun.